Selasa, 17 November 2009

Apakah kena Stroke akhir dari segalanya?


Kemaren, 16 November 2009 terima telp dari adek di Medan.
"Bapak jatuh di kampung pas lagi makan diwarung, sepertinya kena stroke"

Gubrakkkkkkk.......
Nga tau mesti gimana. Dengan jarak sejauh ini, apa yg bisa aku lakukan?
Jadinya cuma telp sana sini cari info tentang kondisi bapak.
Kebayang kondisi bapak dikampung, yg lagi dibawa ke RS terdekat sama bapak uda (adek bapak)
Kebayang juga Dola n Vido di Medan. Medan - Batukarang juga bukan jarak yang dekat.

Akhirnya diputuskan dibawa ke Medan, karena klo pun di opname di Kabanjahe susah juga.
Hari ini, Selasa 17 Nov 2009 kan jadwal bapak buat cuci darah, jadi mau nga mau harus tetap dibawa ke Medan.
Akhirnya adek2 nunggu Bapak di Medan.
Bapak dibawa sama bibi2 n kila sama 1 sepupu naik ambulance ke RS. Adam Malik.

Ternyata kondisi bapak memang nga bagus.
Dia sadar, hanya sebelah kiri tubuhnya positif kena stroke!!!
Nga bisa ngomong dengan jelas, hanya gumaman2 aja yg keluar dari mulut bapak.

Sekarang bapak lagi dirawat di RS. Adam Malik
Dan.... semua kelas VIP & 1 penuh.
Terpaksa dirawat di kelas 2 yang satu kamar ber-6
Padahal bapak punya jatah di VIP klo ngikutin askesnya, tapi apa boleh buat klo semua penuh.
Sungguh, ini berat bagi kami. Terutama bagi adek2 yang jagain bapak di RS
Mereka pasti nga punya ruang yang cukup buat gantian istirahat.
Nelangsa rasanya........

Terus terang, aku bingung akan seperti apa nantinya
Stroke bukan penyakit biasa-biasa saja. Pasti seteah ini bapak yang selama ini memang udah sakit,
akan semakin nga bisa ngapa-ngapain.
Apa yang akan kami lakukan???
Dengan kondisi semua anak bapak perempuan, gimana kami akan merawat bapak yg lumpuh??
Gimana mereka harus bawa bapak tiap Selasa & Jumat ke Adam MAlik buat cuci darah??
Apalagi di Medan cuma ada Dola n Vido
Nga terpikirkan saat ini
Hal ini menjadikan aku merindukan mamak, yang pergi mendahului kami semua......
Apa rencanaMu Tuhan???
Sungguh, klo dipikir sepertinya tak terpikirkan lagi.

Bapa,
Kami menyanyangi bapak, seperti adanya dia
Tak pernah kami meminta bapak untuk menjadi seperti bapak orang lain
Kami hanya berharap dia tetap "sehat" walau dia tak akan pernah menjadi benar2 sehat lagi sejak dia harus cuci darah.
Tidak kah cukup Engkau memberi kami perkara dalah hidup kami Bapa?
Tidak kah Engkau iba melihat kekalutan hati adik-adik ku?
Terlalu banyak kah kami menuntut berkat dari-Mu?
Egois kah kami jika kami menginginkan bapak dan kami sehat?
Salah kah jika saat ini kami bertanya mengapa harus kami lalui perkara seperti ini?

Tapi,
Kemana lagi kami mencari kekuatan ditengah kekalutan ini jika bukan kepada Mu Bapa?
Satu-satunya tempat kami mengadu dan berharap hanya dalam Engkau
Segala sember kekuatan kami hanya dari Mu, Tuhan kami
Kami meletakkan ketakutan dan kekalutan kami di kaki Mu
Jadi lah seturut dengan kehendak Mu

Saat ini,
Berilah kami hati yang sabar, kuat dan penuh pengharapan
Beri kami kesehatan untuk tetap menjaga dan merawat bapak
Beri kami hati yang tulus, penuh rasa kasih, dan tak bersungut-sungut ditengah jalan
Beri kami kedamaian untuk tidak selalu menjadi terlalu khwatir dengan segala sesuatu
Beri kami rejeki agar kami mempunyai biaya buat merawat bapak
Beri kami kekuatan buat menerima apapun yang akan terjadi selanjutnya
Bapa, beri kami iman yang teguh.

Aku memohon Tuhan,
Kuatkan bapak dalam segala kondisinya saat ini
Kuatkan dia buat menjalani hari-hari yang akan datang
Teguhkan iman percayanya
Biarlah dengan ini dia semakin dekat dengan Engkau
Biarlah bapak boleh menyerahkan dirinya sepenuhnya dalam pengharapan penuh pada Mu
Biarlah bapak kami tetap beroleh suka cita dari Mu
Biarlah bapak boleh menerima semua ini dengan sebagai bagian dari pendewasaan iman kami semua

Kami tau bahwa rancanganMu adalah rancangan suka cita dan damai sejahtera.
Amin






















Tidak ada komentar:

Posting Komentar